Pernyataan Sikap Organisasi (Perihal Konflik India-Pakistan)

 

 


Pada tanggal 7 Mei 2025, pemerintah India meluncurkan serangan pengeboman di wilayah Kashmir, yang dikuasai oleh pemerintah Pakistan. Serangan ini diklaim hanya bertujuan untuk menghancurkan kamp-kamp teroris, namun kenyataannya pengeboman ini membuat masyarakat sipil tewas dan terluka. Di Wilayah Kashmir yang dikuasai pemerintah Pakistan, korban yang tewas berjumlah 11 orang dan korban luka-luka berjumlah 43. Pakistan kemudian menjalankan serangan balasan yang menewaskan 13 orang di wilayah Kashmir yang dikuasai pemerintah India.

 

Konflik antara India dan Pakistan merupakan permasalahan yang secara historis telah berakar sejak dekolonialisasi wilayah British Raj pada tahun 1946. Imperialisme Inggris meninggalkan akar daripada konflik di anak benua India berupa pendirian negara-negara yang didasarkan pada politik identitas dan juga perbatasan yang rancu. Akibatnya konflik kapanpun dapat meletus.

 

Persoalan serangan yang dilakukan India terhadap Pakistan pada bulan Mei 2025 ini juga merupakan rangkaian dari persoalan panjang yang telah terjadi sebagai warisan kolonialisme dan imperialisme Inggris. Persoalan ini bertambah rumit dengan perebutan wilayah Jammu-Kashmir diantara India dan Pakistan. Kedua negara saling mengklaim teritori ini sebagai wilayah mereka. Namun persoalan yang menjadikan hal ini semakin bermasalah adalah dikarenakan Jammu-Kashmir tidak diberikan sama sekali hak untuk benar-benar menentukan nasibnya sendiri apakah wilayah tersebut ingin bergabung ke India, Pakistan, atau membentuk negara merdeka. India dan Pakistan justru saling bertikai, saling mengklaim, dan memaksa Jammu-Kashmir untuk mengikuti kemauan dari kelas penguasa di kedua negara.

 

Apa hal yang bisa kita pahami dari sini? Hal yang dapat kita pahami adalah bahwa Jammu-Kashmir sebagai wilayah yang diperebutkan juga berfungsi sebagai instrumen untuk kelas penguasa di kedua negara dalam memenuhi kepentingan mereka khususnya terkait dengan imperialisme. Baik India maupun Pakistan keduanya adalah negara setengah jajahan dan setengah feodal (SJSF) yang mana pertikaian diantara kedua negara juga merupakan rangkaian dari persaingan imperialis di wilayah tersebut. Komprador dari kedua negara dimanfaatkan oleh imperialis untuk saling bertikai demi meraup untung bagi kepentingan imperialisme. Tidak hanya itu, pertikaian diantara kedua negara akan membangkitkan gelora chauvinisme yang akan menjadikan bahan bakar bagi fasisme di masing-masing negara (India dan Pakistan) yang akan mengalihkan massa dari persoalan sebenarnya. Dengan demikian massa di kedua negara akan saling dihadap-hadapkan satu sama lain alih-alih melawan musuh sebenarnya yaitu pemerintahan komprador negara mereka sendiri.

 

Dengan demikian, apapun klaim kelas penguasa di kedua negara dari penyerangan ini –baik mengenai perlawanan terhadap terorisme maupun serangan balasan– harus dipahami sebagai pembenaran yang bertujuan untuk kepentingan kelas penguasa di kedua negara –yakni tuan tanah, borjuis komprador, dan kapitalis birokrat India dan Pakistan– dan juga negara-negara imperialis yang berkepentingan dalam konflik ini.

 

Kami menolak perang antar kedua negara borjuis ini (India dan Pakistan). Perang kedua antar negara setengah jajahan setengah feodal ini harus segera dihentikan. Kelas buruh dan kaum tertindas justru yang paling dirugikan dalam masalah ini. Di India, Pakistan, maupun Jammu-Kashmir. Kami menentang sikap chauvinisme antar kedua negara tersebut. Chauvinisme tidak membantu menghentikan perang antar kedua negara ini. Chauvinisme hanya memperparah perang antar kedua negara ini,menimbulkan kebencian satu sama lain alih-alih persatuan untuk menghentikan perang antar kedua negara ini.

 

Dalam berita terbaru saat ini, India dan Pakistan mulai membicarakan gencatan senjata. Namun apakah gencatan senjata ini akan mendatangkan hasil yang signifikan? Tentu saja tidak. Gencatan senjata demikian sudah merupakan hal yang sering dilakukan dalam konflik India-Pakistan namun tidak pernah benar-benar mengakhiri konflik yang ada. Hal ini disebabkan gencatan senjata hanyalah solusi dipermukaan bukan merupakan penyelesaian atas persoalan yang sebenarnya menjangkit permasalahan dikawasan tersebut.


Karenanya, kami juga menolak penyelesaian konflik melalui cara-cara borjuis. Gencatan senjata hanya merupakan persiapan baru bagi konflik di kawasan yang tidak menutup kemungkinan akan lebih besar dan destruktif kedepannya. Karenanya kami menyerukan solusi yang benar-benar progresif dan revolusioner dalam penyelesaian masalah di kawasan tersebut. Adapun seruan kami adalah:

1.  Pertajam perjuangan kelas! Alihkan kontradiksi diantara kelas penguasa India dan Pakistan menjadi kontradiksi utama antara kelas buruh dan kaum tertindas melawan sistem kapitalisme birokratik di kedua negara. Dengan demikian perang antar kedua negara bisa dialihkan menjadi Perang Rakyat untuk tujuan revolusioner mengakhiri imperialisme dan sisa-sisa feodalisme.

2.   Hak menentukan nasib sendiri untuk Jammu-Kashmir. Wilayah sengketa Jammu-Kashmir telah lama rakyatnya tidak dilibatkan dalam penyelesaikan konflik yang terjadi di tanah mereka sendiri. Karenanya sudah saatnya kepada rakyat di Jammu-Kashmir untuk diberikan hak penentuan nasib sendiri secara demokratis tanpa tekanan dari India maupun Pakistan.

3.   Perkuat solidaritas internasional proletarian dan secara khusus revolusi untuk seluruh anak benua India. Perjuangan pembebasan nasional di seluruh anak benua India menjadi bagian daripada perjuangan kelas di seluruh dunia. Internasionalisme harus menggantikan chauvinisme untuk kemudian memperjuangkan hak-hak demokratik bagi masyarakat India, Pakistan, dan Jammu-Kashmir sebagai bagian dari revolusi dunia.

 

Organisasi Sosialis Progresif Indonesia menyatakan solidaritas dukungan terhadap massa di India, Pakistan, dan Jammu-Kashmir untuk bangkit melawan penindasan. Ingat musuh kita bukanlah antara sesama kita namun kelas penguasa di masing-masing negara!

 

KELAS BURUH DAN KAUM TERTINDAS DI SELURUH DUNIA BERSATULAH!

TOLAK PERANG REAKSIONER, KOBARKAN PERANG RAKYAT!

HIDUP PERJUANGAN RAKYAT INDIA, PAKISTAN, DAN JAMMU-KASHMIR!

 

 

Mewakili seluruh anggota organisasi

 

Ketua Komite Sentral

 

 

Kairos Asadel A.

Komentar